Sabtu, 10 Agustus 2013

Rindu Jalanan

aku rindu masa ketika aku begitu mesra dengan sang mentari
ketika aku berteriak dan suara angin dihias debu membantu
ketika keringat mengucur itu menjadi kebanggaanku
jalanan sebuah kerajaan keadilan bagiku kala itu




banyak yang mengatakan bahwa pengadilan jalanan itu sia-sia
banyak yang bilang bahwa apa yang kami lakukan itu mengganggu semata
apakah engkau tau...
bahwa bagaimanapun, aksi itu harus ada, karena ya, itulah bagian demokrasi
ketika kesewenang-wenangan menjalar
kami bergerak.
jangan kau lihat kami hanya aksi di jalanan semata
tidak bung
bukan seperti itu kawan...
kami melakukan mediasi,advokasi, propaganda media, dan masih banyak lagi
karena kami sadar, dan kami paham, bahwa era ini era modern, kami pun harus berpikir itu
dan aksi turun kejalan adalah sebuah peringatan, tentang kekuatan dan totalitas perjuangan
dan hei Bung! ketika kami turun kejalan, ada sebuah hasil pemikiran yang kami bawa
sebuah kajian cerdas...
jadi tolong bung, ketika kau katakan apa yang kami lakukan sia-sia,
maka kami percaya pada harapan perubahan
setidaknya kami bergerak dan tidak diam
diam yang hanya menggerutu
dan menunggu kesuksesan kelak, baru nanti kapan waktu baru berjalan, merangkak.




tapi yang jelas, jalan ini sudah terlanjur aku tempuh, kami tempuh
tidak akan kami biarkan rindu ini hanya menjadi rindu
dahulu, kini ataupun nanti pergerakan itu adalah hakikat pasti

karena

kami hanya perantara lidah rakyat
sang juara yang selalu nestapa

11/8/2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar