Sabtu, 10 Agustus 2013

Hangat

Hangat itu tak lebih cair dari panas dan tak lebih keras dari dingin
aku sudah menimbang-nimbang tentang bobotnya kemarin
kehangatan selalu menjadi pilihan akhir atas jawaban hipotesaku
seperti meminum coffemix atau sekedar kopi hangat murahan di warung kala malam dingin
ada yang berkata hangat itu alat kemunafikan, ada yang mengatakan
ada yang bilang hangat itu penanda kelemahan dan ketidaktegasan, ya ada yang mengatakan
Selimut itu hangat...
pelukan itu hangat...
perhatian itu hangat...
cinta itu hangat...
aku tidak memilih panas untuk minumanku, aku tidak mencari dingin untuk makananku
cukup yang hangat

aku tau ada kala kapan panas menjadi pilihan
ketika waktu tak berpihak saat ini dan memaksa kita menunggu untuk nanti
ketika kesabaran menjadi alat yang harus kita cari entah dimana
ketika penguasaan diri jadi sebuah jawaban
atau ketika balas dendam jadi keinginan

aku tau ada kala kapan dingin menjadi pilihan
ketika waktu telah berlari meninggalkan kita
ketika kekecewaan merangkul atas penyesalan dari kesabaran yang hilang
ketika hambar menjadi nuansa kehidupan
atau ketika keterpaksaan atas perjuangan menjadi jalan terakhir

aku punya hasilnya, apa yang dibutuhkan
dari proporsi rasa yang ideal, tentang masa yang tidak akan pernah ditinggalkan
rasa hangat...
pikiran kita mungkin panas terbakar logika kehidupan
raga kita bisa saja kepanasan tertempa api cobaan
tapi ada yang tak akan lekang, kehangatan
bukan alat dendam, pun instrumen penyesalan
hanya kehangatan... sederhana dalam senyuman dan perhatian
aku sudah menyimpan banyak kehangatan, hangat dan akan kubagi-bagian di sekitarku
terimakasih untuk kehangatan selama ini
keluargaku..
kalian yang bukan hanya atas dasar kandungan,
tapi juga keluargaku...
yang membagi sebagian hidupnya untuk keegoisan mimpi, sahabat.


3:26 pagi / 22 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar