Senin, 05 Juli 2010

sebuah catatan tinta darah dari seorang terlunta-lunta

Erangan kecil kepedihan mengoyak raungan malam tenang tak bersuara
pejalan kaki berjalan terseok-seok bertanya kepada malam yang tak menjawab
apa gerangan membuatmu meraung??


kembali lagi pejalan kaki itu berjalan, melihat bintang indah bagian malam...
cahayanya membelai-belai kedamaian menimbulkan kerinduan namun dia berada dalam raungan malam...

pejalan kaki itu kembali bertanya
apa gerangan membuatmu meraung??

dengan darah mengucur menyapu keringat mencoba meraih bintang...
meloncat..menangis..putus asa...berlari...
namun tetap saja bintang itu indah dan malam meraung menggambarkan kepedihan...


sekali lagi pejalan kaki itu bertanya
apa gerangan membuatmu meraung??


tak ada jawaban...
pejalan kaki itu memejamkan mata merenung...merintih..menan
gis...
merindukan bintang diantara malam yang meraung....


malam ta menjawab...bintang ta tergapai...


ketika pejalan kaki itu membuka mata....
matahari hangat menyelimuti rumput-rumput berembun dipagi hari...

dimana bulanku?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar